skip to main |
skip to sidebar
Ketika sinar mentari
Belum saatnya tuk berdiri
Saat kurapuh tanpa tongkat
Dikala gelap selimuti alam
Tanpa cahaya secerah pagi
Mungkin aku tersungkur jatuh
Takkan lama cahaya kan datang
Terlihat jelas aku merangkak tanpa rangkulan
Semakin lama aku tersungkur
Haus, tanpa teduh selain alam
Sedikit demi sedikit
Rasa gosong hilang terlahap waktu
Dan kegelapan menyelimuti mata
Aku tersandung dan jatuh
Dimana larut melarutnya waktu
Lemak tak lagi berfungsi
Kelembaban turun dengan embun
Aku terdiam dan menggigil
Rangkul aku kasih
Dan selimuti aku
Dikala aku tak mampu berdiri menerjang alam
Dan waktu yang mungkin aku hadapi sendiri
Genggamlah tangan ini
Tak pernah rasa bahagia
Terpancar dari wajahnya
Tiap minggu bahkan tiap jam
Adakala apapun
Penyesalan selalu terucap
Semua karena aku
Kasih sayangnya
Tak pernah aku balas dengan santun
Perhatiannya tak pernah
Aku balas dengan syukur
Ya Allah hukum hambaMu ini
Yang bingung saat ada persimpangan
Samapi salah mengambil jalan lurus
Ucapannya selalu aku lawan
Perhatianya selalu aku acuhkan
Kasih sayangnya hambar
Karena aku tak peduli
Aku telah sakiti hatinya
Sekarang dosa ini sudah sebesar gunung
Masihkah Engkau memaafkan hambaMu
Yang berlumur dosa di seluruh tubuh ini?