Kamis, 26 April 2012

Bantu Aku

Sunyi ini di saat menjelang pagi

Hati berlari kemana kemari

Tanpa arah hujan lagi


Harap merangkul mentari

Tapi sebatas mimpi

Tanpa mencoba berdiri

Di depan jiwa ini


Ingin mimpi ini berdiri

Diatas hati diri sendiri

Tanpa mengenal malam, siang dan pagi


Ingin memeluk mentari

Tanpa mimpi berdiri di depan cahayanya

Menghadapi seperti dirinya


Bantu aku kasih

Dengan cahaya kasihmu

Tanpa menyita waktumu

Tetap di sampingku

Kering rasa berlari hampa kedinginan

Dalam sinar matahari

Terasa tenggelam dalam karunia-Mu


Siang hilang terlahap malam

Sampai tak ada tempo 'tuk berlari keringat

Dan hembusan nafas masih panas

Tapi cahaya tak menyala


Beri aku tongkat tuk merangkak dengan doa dan sehangat senyumanmu

Aku kan merangkak di depan gelapnya malam

'tuk menyambut surya dan jemputlah aku

'tuk menggandeng tanganku dan tetap di sampingku

Bergetar atas keindahan-Mu

Bediri berlari menatap mentari

Memegang genggaman awan

Berdiri diatas mega relung relung kehidupan

Namun tak jelas, hanya kekacauan seekor burung

Hembusan angin tanpa bergemuru

Menyentuh lembut tubuhku dengan hawa dinginnya

Tersinar jelas sunrise di ufuk timur

Tersimpan kedamaian didalam biasan merahnya

Seteguk nyawa sepeti kembali

Namun kerinduan datang mendalam

Didasar qalbu atas nama-Mu

Ya Allah..........Engkau ciptakan keindahan

Diatas kelelahan ini

Engkau tak ada duanya

Semua tubuh dan hati ini bergemetar di atas keindahan

Namun aku terbayang lagi kerinduan-Mu

Di dalam sinar wajahnya

Yang berdampingan dengan merah sinar-Mu

Diatas mega di dalam keindahan-Mu

Dia hadir terbayang

Dan pancarkan cahaya keindahan-Mu di bayanganku

Merah merekah sang pembawa kehidupan

Ciptaan-Mu dan disampingnya

Sesosok pasangan kaum adam bersanding dalam bayanganku

Terasa dipeluk erat olehnya

Bergetar kedua kalinya aku oleh keindahan-Mu

Ya Allah......biarkan hari ini, esok dan seterusnya

Menjadi hari pengharapan atas rihdo-Mu

09-09-09

Kau seperti puteri yang menuruni anak tangga

Dengan paras anggunnya

Belaian lembut tutur katanya

Hangatnya perhatiannya dan begitu tenang kasihnya

Dia setangkai bunga di atas air

Yang selalu terpancar cantiknya bersama cahaya rembulan

Dia nafasku dan dia pula hatiku

Yang mengilhami setiap langkah hidupnya

Tak pernah berhenti mencintaiku sepenuh jiwa raga

Walaupun samar dan tak pernah berhenti mengasihi setulus hatinya

Mungkin aku separuh jiwanya

Mungkin pula hatinya

Yang selalu memeluk hatinya

Dia bagian dariku, tulang rusuk kiriku

Dan pertahankanlah aku sebagai pelengkapmu

Balasan cintamu

Dikala bulan bersinar dengan penuh

Desiran angin berhembus menerjang diriku

Seperti membisik agar cinta ini

Tak henti berdenyut dalam jantungmu


Gumpalan cahaya rembulan

Dengan biasan sinar bintang

Mempertegas rahang hati ini

Bahwa kumerindukanmu


Tatkala pantulan cahaya rembulan

Terbias dalam genangan air

Seakan memeluk erat jiwa dan raga

Agar balasan cintamu tak terbuang

Dan menjadi nyawa dalam dunia

Di setiap nafasku

Saat kesunyian datang tanpa dirimu

Raga tak sanggup berdiri

Keraguan menyapa rasa

Setiap malam saat bintang tak meraih mimipi

Hanya kehampaan menyelimuti hati

Harapan hanya ingin ada dirimu

Temani kehampaan hati ini

Kini waktu terus menutupi kerinduan ini

Yang ada hanya ada bayangan dirimu

Yang menjadi mimpi indah di setiap tidurku

Namun kau jauh dariku

Ijinkan hati ini terus memiliki hatimu di setiap nafasku

Kau tahu

Malam dalam gelap terenung satu alasan

Yang selalu aku pikirkan

Yang selalu aku nantikan

Semua kata dirimu

Kau tahu aku selalu ikuti pikiranmu

Kau tahu aku selalu ikuti apa kata dirimu

Tak satupun alasan

Ada ataupun tak ada dirimu

Ku tetap menjaga cintamu

Kau tahu ku selalu ikuti kasihmu

Kau tahu ku selalu ikuti cintamu

Dan tak satupun alasan

Melupakanmu, meninggalkanmu

Jiwaku ingin senantiasa bersanding setiap hari

Kau tetap puteri fajarku

Si penerang jiwa dalam semu

Yang terus menemani langkah hatiku

'tuk melangkah dijalan tertutup kabut harap