Rabu, 29 Februari 2012

Itulah cinta KasihMu

Dalam tegar suatu harap terdapat haru menangis di taman bunga
Seteguk embun yang tersimpan di balik daun
Namun ia akan hilang oleh hangat sang mentari

Berpijak sang surya memerah
Warna yang kau sinari di alam ini
Tercampur hingga sinar matahari
Terus bersinar dan semakin ke atas

Sesaat raga mulai bangun oleh fajar
Kesegaran dan kehangatan yang terasa oleh sang surya

Memberi kehidupan akan mahluk semua di alam ini
Itulah cinta kasihMu
Yang tak pernah berhenti
Walau terkadang malam menggantikan siang
Tetapi engkau selalu berpijak di tiap fajar 'kan menyingsing

Agar kau selalu di hatiku

Seluruh mega sudah menutup dunia
Sebutir airpun runtuh dari langit
Menghujam bumi tanpa henti
Dan kutak ingin 'tuk berteduh
Malam ini hanya sepi yang menjadi selimut hati
Yang setia sampai pagi

Malam ini, raga terdiam
Dan hanyut akan malam
Terbawa sukma hati bernaung
Dan memeluk erat sukmamu yang tertidur pulas
Gemuruh rindu terus membisik, menghanyut, mengalir hanya untukmu

Mungkin hujan dan rindu ini
'kan bernaung di kubangan hatiku
Agar kau selalu di hatiku ( 4 Mei 2010)

Senin, 27 Februari 2012

Bulan dan Air

Menjaga bintang agar tetap bersinar dalam tenggelamnya mega dalam nuraninya kadang kesalahan banyak dariku terdiam merenungi apa yang bulan pikirkan apa yang air bawa menuju dasar permukaan kuingin menjadi air yang memberi kehidupan bagi milik didalamnya oh.....Tuhan semoga sifat air menjadi nyawa dalam hatiku ini memang sebuah harapan yang tak mungkin tergenggam tetapi berusaha menjalin beraturan seperti bulan dan air yang beda tetapi saling berkesinambungan

Anugerah yang Ku miliki

Jika nanti esok engkau membuka kelopak mata yang masih sayu terlarut rasa yang terebah diatas alas tidur mu dan teriakan kokok ayam menyambut fajar yang berganti pagi dengan tetesan embun yang takkan pecah oleh sinar mentari disaat kemerdekaan negeri ini resapilah makna alhamdulillah dan bersyukur karena rakhmatNya kita masih berbaur satu saling menyayangi, dan semoga ketakutan kita tak menjadi penutup insan kita dan semoga jodoh itu milik kita berdua walaupun kerinduan masih membayangi sirkuit kita mari bergerak melangkah bersama karena engkau anugerah yang kumiliki

Aku tak Rela

Ketakutan rasa masih terdengar kehampaan terasa membayangi diamlah engkau di hati ini jangan pernah kembali ke belakangmu karena aku tak rela engkau tegak dalam lalu mu tanamlah angan diriku walaupun siang malam tak bersamaku aku kan siap di depan atau di belakangmu disaat waktu mendukung kita percaya padaku karena aku lebih percaya akan lisanmu

Terselimut Hari Esok

Tertegur angin berbaur rasa menyayat ombak ke tepi daratan teratur bergantian tanpa henti yang terus terselimut hari esok mentari bersinar dalam lengkungan bumi masih enggan memberi kehidupan, kapastian mentari datang di setiap harinya memberi cahaya yang terselimut hangat dengan keindahannya

Dan Jangan

Bersama bintang di malam berbaur dengan dinginnya angin kau tak henti ada dipikiranku Tak lepas oleh waktu Kau selalu singgah di hati seperti sinar mentari yang pasti menyinari malam Engkau dan aku adalah ikan bersirip satu yang takkan bisa berenang bila kita tak berpelukan dan genggam erat tanganku bila engkau diatas badai dan jangan pernah kau lepas karena kan dihadapi bersama

Peluk aku

Sunyi dalam senyap hening terasa meraih jenuh, tanpa langkah detik jam, yang seakan diam tersapu harap kuterdiam berbekal tongkat ayunkan tongkat mencari jejak bayangmu kelopak mataku tertutup silih perputaran siang dan malam sampai kutak merentangkan tangan ku tolakan tongkat dengan tujuan harap semu malam dan siang merayap sampai kujenuh tanpa kesempurnaan ku buang tongkatku, ku duduk dan diam memegang kepala kau menarik jenggotku dari arah hampamu dan mencium bibirku tanpa membuka kelopakku raga menahan, jiwa gemetar, seakan lalu memeluk hatiku oh....terasa sempurna dunia ini namun kau datang memikul beban berat sampai kau tertatih memikulnya peluk aku, pasti hatimu kan menggenggam bintang sampai kumampu berdiri dan berlari menggendongmu tanpa pikulan yang kau pikul