Selasa, 12 Januari 2010

Kau Tahu ???

Malam dalam gelap termenung satu alasan

Yang s'lalu aku pikirkan

Yang s'lalu aku bayangkan

Semua kata dirimu

Kau tahu aku s'lalu ikuti pikiranmu?

Kau tahu aku s'lalu ikuti kata dirimu?

Tak satupun alasan

Ada ataupun tak ada dirimu

Ku tetap menjaga cintamu

Kau tahu aku s'lalu ikuti kasihmu?

Kau tahu aku s'lalu ikuti cintamu?

Dan tak satupun alasan

Melupakanmu, meninggalkanmu

Jiwaku ingin senantiasa bersanding setiap hari

Kau tetap putri fajarku

Si penerang jiwa dalam semu

Yang terus menemani langkah hatiku

'Tuk melangkah di jalan tertutup kabut harap

Engkau dan Aku

Bersama bintang di malam

Berbaur dengan dinginnya angin

Kau tak henti ada di pikiranku


Tak lepas oleh waktu

Kau selalu singgah di hati

Seperti sinar mentari

Yang pasti menyinari hari


Engkau dan aku

Adalah ikan bersirip air

Yang takkan bisa berenang

Bila kita tak berpelukan


Dan genggam erat tanganku

Bila engkau di atas badai

Dan janganlah pernah kau lepas

Karena 'kan di hadapi bersama 

Bintang Bersirip Air

Masih tentang dia

Sayap kecil yang bantu aku terbang

Walau tak terbang

Terukir cerita yang berlari

Menghempas angin


Layaknya bintang bersemayam

Di dinginnya malam

Berselimut cahaya rembulan

Begitu indah cahaya auranya


Masih terlihat lantunan cahaya matanya

Yang hembuskan menusuk sukma

Penyejuk jiwa

Bermandikan air mengalir

Yang selalu menenangkan dan indah rasa ini


Masih tentang dia

Yang berdiri tonggak menyentuh langit

Dan berani meraga

Menerjang tameng di depan pelipis matanya


Kau karunia bintang bersirip air

Yang bening, indah, menenangkan namun tajam

Terima kasih, Tuhan....................

Hujan Harap

Sepi melawan raga berbaring awan

Tanpa helai cahaya jiwa

Di sini bertabur haru


Ketika lalu awan menutup bumi

Langit pagi berjalan

Menatap mentari terbaring nian

Daun terhempas di tengah langit


Berlari meraih jalan berangin

Hujan guntur terlahap gelombang

Berdiri langit menatap angkasa

Tanpa berlindung di balik siapa


Hanya raga berharap mengejar jiwa

Hanya rasa berlari menggenggam hati

Di sini hujan harap berlalu

Di sisni hembusan angin berdiri

Pelangi Hati

Malam ini menatap langit berawan

Rasaku ingin bertemu bintang

Mataku belum tersinari cahaya rembulan

Dan hanyutnya kabut tertiup angin


Masih di sini

Dengan rindu terobati

Di hari minggu nanti


Lekang ragaku tanpa hangat ucapnya

Hampa rasaku tanpa perhatiannya


Cepatlah waktu kau berlari !!!

Agar datang Sang pelangi hati

Yang s'lalu memberi warna


Matahari kaupun berlari !!!

Dan malam cepatlah berganti

Karena kini aku rindu kasihnya


Seterang Lilin

Hanyut hembusan angin

Meniup pada daun

Menutup langit dengan mega

Keindahan bintangpun sirna

Hanya satu yang mampu mewarnai dirinya sendiri


Sama seperti diriku

Yang sedang terlahap emosi kebingungan

Renta meminta harap

Enggan menganyam mimpi

Namun dia sinar di malam gulita

Walau cahayanya seterang lilin

Tapi dia mampu berkorban

Demi menyinariku

Aku BAHAGIA bila di sisi hatinya

Sabar Menanti

Haru menghantui hati

Saat rindu berpeluk di jiwa

Tangisan hati menusuk raga

Sampai mengiris nurani


Jera menunggu pagi

Dengan asa yang bimbang

Rasa ragu singgah menunggu bintang

Seperti kobaran api di gelap sunyi


Gelap ini semoga 'kan pergi

Dengan keikhlasan hati

Dengan harap sabar menanti


Rasa ini 'kan membuka sayap ini

Menanti Sang bidadari hati

Yang sinari raga ini